Warga Diminta Waspada Dengan Peredaran Daging Celeng Jelang Lebaran



Kepala Dinas Pertenakan Kabupaten Lebak Rahmat mengimbau masyarakat untuk waspada akan peredaran daging babi hutan atau celeng dipasaran. Terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Imbauan tersebut disampaikan Rahmat menyusul meningkatnya permintaan akan kebutuhan daging menjelang lebaran tahun 2020 ini. Menurutnya, masyarakat harus cermat dalam memilih dan membeli daging. Sehingga, daging yang nantinya akan disajikan pada saat lebaran benar-benar sehat dan halal.


“Meskipun belum ditemukan (Daging Celeng), namun kita harus waspada akan peredaran daging celeng ini. Karena daging ini sifatnya beredar musiman, khususnya menjelang Lebaran, dimana permintaan daging sedang tinggi-tingginya,” kata Rahmat kepada Redaksi24.com, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (19/5/2020).

Rahmat mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan monitoring terhadap peredaran daging di sejumlah pasar di Kabupaten Lebak. Dan hasil monitoring tersebut, tidak ditemukan adanya pedangang yang menjual daging Celeng.

“Alhamdulillah hasil monitoring kami tidak ditemukan daging celeng di pasaran. Kita juga memonitor pertenakan, dan rumah pemotongan hewan, guna memastikan daging yang dijual ke pasaran merupakan daging yang dalam kondisi segar dan sehat,” katanya.

Selain itu, guna mengedukasi masyarakat akan peredaran daging tersebut, pihaknya aktif melakukan sosialisasi melalui media sosial. Adapun tips untuk membedakan daging celeng dengan daging sapi atau kerbau, bisa dilihat dari teksturnya. Tekstur daging celeng cenderung memiliki lemak yang cukup tebal dan lembek. Biasanya, lemak menempel di daging.

Selain itu, dirinya meminta masyarakat untuk membeli daging pada kios atau lapak yang resmi (yang tidak berpindah-pindah/bukan penjual dadakan) dan waspada jika menemukan penjual daging yang memperjualkan daging segar namun dengan harga yang relatif lebih murah dengan daging pada umumnya.

” Belilah daging pada pedagang yang jualannya digantung karena daging babi sifatnya lebih basah hingga tidak mungkin digantung karena akan mengakibatkan susut timbangan yg bisa merugikan pedagang,” pungkasnya. (Yusuf/Aan)
iklan pintar / iklan bawah artikel

Iklan Atas Artikel

iklan awalan

Iklan Tengah Artikel 1

iklan dalam artikel

Iklan Tengah Artikel 2

iklan dalam artikel

Iklan Bawah Artikel

iklan bawah artikel